Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 15:16:54【Kabar Kuliner】344 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(441)
Sebelumnya: SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
Selanjutnya: Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
Artikel Terkait
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
Resep Populer
Rekomendasi

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi